Yogyakarta (Rubikita) Seorang wanita paruh baya dengan raut wajah yang lesu, menggendong anaknya sambil menjajakan jualannya di dinginya malam.
Atun, 30 tahun, merupakan seorang penjual oleh-oleh khas Yogyakarta yang berjualan di Pasar Malam Malioboro. Atun merupakan seorang janda. Suaminya pergi meninggalkan dia dan kedua anaknya, tiga tahun yang lalu. Atun berasal dari Madura, Ia mulai tinggal di Jogja semenjak duduk di bangku kelas 5 SD. Namun nasibnya kurang beruntung, karena Ia harus putus sekolah. Ia mengaku telah lima tahun lamanya ia mengguluti usaha berjualan oleh-oleh khas Jogja.
Pendapatan yang tidak menentu, tidak membuatnya putus harapan karena sehari-harinya Atun berjualan ditemani oleh kedua anaknya. Anak pertamanya yaitu Nafis,13 tahun dan anak keduanya berumur 7 bulan. Saat diwawancarai, Nafis mengatakan bahwa ia memiliki cita-cita yaitu ingin membahagiakan Ibunya yang kini berusaha sendirian untuk dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan ia ingin menjadi orang yang sukses. Nafis pun mengaku sedih melihat ibunya yang ditinggal pergi oleh ayahnya. Gadis berjilbab ini memiliki bakat tari. Ia pernah memenangkan lomba tari tingkat provinsi Yogyakarta dan di sekolah, ia diberikan kepercayaan untuk mengajarkan adek kelasnya menari. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama, Nafis ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan jurusan kecantikan.
“Saya memang orang desa yang hanya bisa menulis dan membaca. Namun, anak-anak saya harus bisa sekolah setinggi-tingginya dan meraih cita-citanya. Karena merekalah harapan saya. Saya rela bekerja keras untuk mereka”. Tutur Atun dengan kesedihan yang terpancar dari matanya.
Posted by Martha Virlita
153080021